Menteri Sosial (Mensos) RI Salim Segaf Aljufri menargetkan pada 2013
akan menutup 21 lokalisasi di Provinsi Jatim, salah satunya lokalisasi
Dolly Surabaya.
"Perlu pendekatan terpadu dalam penutupan lokalisasi prostitusi.
Sehingga, ke depan tidak menimbulkan masalah baru," katanya saat
menghadiri penutupan lokalisasi Kremil, Tambakasri, Surabaya, Selasa.
Mensos menjelaskan 21 lokalisasi tersebut di antaranya, tiga di Kota Surabaya, 11 di Banyuwangi, dan tujuh di Kabupaten Malang.
Penutupan lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta dan Saritem di Bandung
berdampak pada pekerja seks komersial (PSK) untuk beroperasi di luar.
Untuk itu, lanjut dia, pendekatan budaya menjadi bagian penting dalam
persoalan ini, bukan karena dengan cara-cara represif.
Para tokoh agama dan adat, kata Mensos, adalah tokoh yang paling
disegani yang menjadi pilar penting termasuk pejabat daerah. "Para tokoh
ini tingkat kepercayaannya sangat diakui publik. Wali Kota Surabaya
bisa menjadi contoh dalam penutupan lokalisasi," katanya.
Tak kalah penting, Mensos mengingatkan pada seluruh pemerintah daerah
untuk melakukan pendampingan kepada para mantan PSK ini ketika mereka
kembali ke daerah asal.
"Jika mereka diperhatikan oleh pemerintah daerah kemungkinan kecil untuk
kembali lagi menjadi pekerja seks komersial (PSK). Dan yang penting
lagi ada semangat dari PSK yang mendapat julukan wanita harapan untuk
mau berubah menjadi lebih baik," katanya.
Berdasarkan disiplin ilmu sosial, lanjut dia, ada dua hal yang bisa
menjadi inspirasi menyelesaikan masalah sosial dan menjadikan
keunggulan, yakni pertama dilihat dari kepentingan budaya dan kedua
berkaitan dengan adat istiadat serta ketertarikan yang paling diminati.
Direktorat Rehabilitasi Tuna Sosial pada Kemensos merilis hingga 2012
tercatat 41.374 PSK yang tersebar di berbagai kota di 33 provinsi.
Jumlah PSK terbesar berada di Jawa Timur yang mencapai 7.793 PSK dengan
47 lokalisasi.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah
Provinsi Jatim Edy Purwinarto mengatakan bahwa yang terpenting adalah
membanguan kesadaran para mantan PSK untuk menuju ke jalan yang benar.
Ia mengatakan agar mereka yang kembali ke daerah asal tidak perlu
khawatir, karena Gubernur Jatim telah meminta pemerintah daerah tempat
asal mereka untuk mempermudah mereka menjalani hidup yang baru.
"Nantinya, mereka akan mendapatkan pendampingan dari dinas koperasi setempat untuk memajukan usaha mereka," katanya.
Wali Kota Tri Rismaharini berharap semua lokalisasi di Surabaya tutup
pada tahun ini. "Mudah-mudahan tahun ini bisa. Mudah-mudahan anggaran
dari pemerintah pusat ada," katanya.
Ia mengatakan anggaran untuk penutupuan lokalisai di Dolly sebesar Rp10
miliar. "Itu anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi. Pemkot hanya
mengkondisikan agar mereka bisa berdaya," katanya.
Sumber : pkssukaluyu
Mensos Target Tutup 21 Lokalisasi Tahun Ini
Minggu, 27 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar